TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pengelola jaringan retail minimarket Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. memberi penjelasan resmi soal temuan stok minyak goreng di gudang distribusi perusahaan di Deli Serdang, Sumatra Utara, beberapa waktu lalu.
Penjelasan itu disampaikan emiten berkode saham AMRT itu dalam keterbukaan informasi bursa pada Selasa, 22 Februari 2022. Hal tersebut dijelaskan dalam surat bernomor 004/SAT/OJK-BEI/02-2022 yang ditujukan ke Pelaksana Harian Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI, Irawati.
Di dalam surat tersebut disampaikan bahwa stok di gudang itu sedang dalam proses distribusi ketika sidak dilakukan oleh Satgas Pangan Sumatra Utara. Sekretaris Perusahaan Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian menjelaskan bahwa perusahaan memang telah menerima pengiriman minyak goreng dengan merek Parveen sebanyak 2.091 karton pada Selasa, 15 Februari 2021.
Tapi karena adanya kesalahan faktur, perusahaan tidak bisa melakukan input atau pelaporan penerimaan barang ke sistem di Distribution Center Alfamart Deli Serdang, Medan.
“Setelah dilakukan revisi oleh pihak distributor, pada Rabu, 16 Februari 2022, input penerimaan (receipt) berhasil dilakukan ke data komputer Distribution Center Alfamart Medan sehingga proses pengiriman ke toko bisa mulai dijalankan,” kata Tomin, Selasa, 22 Februari 2022.
Ia lalu menjelaskan distribusi minyak goreng tersebut diproses secara bertahap ke seluruh toko di wilayah kota Medan dengan alokasi 3 karton per toko. Pengiriman hingga 17 Februari 2022 pukul 11:00 WIB tercatat mencapai 70 persen dengan status barang selesai terkirim ke toko.
Sedangkan saat sidak oleh Polda Sumut dan Satgas Pangan pada Kamis 17 Februari 2022 tepatnya pukul 11.30 WIB, masih ada 30 persen stok barang yang tersimpan di gudang karena proses pengiriman masih berjalan.
Tapi keesokan harinya, Jumat, 18 Februari 2022, seluruh minyak goreng di Distribution Centre telah dikirim ke toko di wilayah Kota Medan dan sekitarnya. “Melalui klarifikasi kronologis di atas, perseroan telah mendistribusikan stok minyak tersebut ke toko wilayah kota Medan dan sekitarnya,” kata Tomin.
Dengan telah didistribusikannya stok minyak dari Distribution Centre ke toko-toko, Tomin mengatakan sudah tidak terdapat isu stok minyak goreng menumpuk. Adapun isu itu mengemuka karena proses distribusi yang belum rampung saat sidak dilakukan.