Padi gogo dipilih sebagai salah satu tanaman untuk mewujudkan program konsumsi pangan karena merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan. Budidaya padi ini juga menjadi solusi dalam pemanfaatan eks lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah.
Panen perdana yang merupakan proyek penelitian padi gogo milik PT Huma Indah Mekar (HIM) ini mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton per hektare dengan lahan seluas 84 hektare.
Berbagai provinsi di Indonesia telah melakukan budidaya padi gogo, salah satunya adalah provinsi Lampung. Sebagai provinsi yang termasuk dalam urutan ke lima produsen padi nasional, budidaya padi gogo mendorong peningkatan jumlah produksi padi dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut.
Berdasarkan rilis data dari Badan Pusat Statistik, produksi padi Provinsi Lampung pada 2021 tercatat sebesar 2.472.587 ton Gabah Kering Giling (GKG) dan mempunyai share sebesar 4,47 persen terhadap produksi nasional yang mencapai 55.269.619 ton GKG dengan produktivitas 50,40 kw/hektare. Khusus Kabupaten Tulang Bawang Barat, produksi padi pada 2020 mencapai 30.000 ton GKG.
Sementara itu, keseriusan pemerintah dalam memperhatikan ketahanan pangan telah terbukti dengan sektor pertanian yang mampu bertahan di masa pandemi. Sektor pertanian tercatat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi setelah tumbuh positif 2,08 persen (yoy) pada triwulan IV-2021.
ANTARA
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan: Sebagian Saldo Jaminan Hari Tua Bisa Cair sebelum 56 Tahun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu