Adapun hilirisasi dilakukan agar Indonesia mendapat nilai tambah dari pemanfaatan sumber daya dan tidak hanya menggantungkan kebutuhan industrinya terhadap impor. Luhut menilai, peran investor untuk mendukung upaya pengurangan emisi dan hilirisasi industri ini sangat penting.
Pemerintah telah memberikan berbagai insentif serta kemudahan bagi pemodal menanamkan investasi hijaunya di Indonesia. “Kami berharap investor tidak akan ragu menghubungi kami jika menghadapi masalah,“ ucap Luhut.
Sebelumnya Luhut menyebutkan varian Covid-19 Omicron bukan tantangan tunggal yang dihadapi negara-negara pada 2022. Peningkatan suhu bumi dan anomali perubahan iklim, kata dia, juga mengancam kestabilan secara global.
“Varian Omicron bukan satu-satunya penyebab ketidakpastian. Perubahan iklim yang terjadi akan semakin mengancam bila tanpa komitmen negara. Kita sudah bersepakat menjaga kenaikan suhu bumi tidak melebihi 1,5 derajat,” katanya
Luhut menyatakan Indonesia telah memiliki peta jalan untuk mewujudkan komitmennya memitigasi perubahan iklim. Dalam COP26 di Glasgow pada 2021 lalu, Indonesia memutuskan mengurangi target pengurangan emisi atau nol emisi lebih awal pada 2060.
Baca: Bantah Soal IKN, Hashim Djojohadikusumo: Seolah-olah Saya Bagian dari Oligarki
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.