TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom sekaligus Direktur Center of Sustainable Development Columbia University Jeffrey D. Sachs meminta Presidensi G20 Tahun 2022 yang dipimpin oleh Indonesia dapat mendorong negara-negara maju menyediakan 100 miliar dolar AS dalam rangka penanganan perubahan iklim dan emisi.
"Sekarang, kita memiliki kesempatan dengan kepemimpinan Indonesia di G20 untuk mengatakan ke negara maju bahwa kita tidak bisa mengabaikannya. Anda (negara maju) harus membantu membayarnya," katanya dalam Mandiri Investment Forum 2022 di Jakarta, Rabu 9 Februari 2022.
Sachs menyatakan negara maju yang membawa emisi karbon ke dunia dengan berbagai inovasi teknologinya hingga menyebabkan suhu global naik.
Di sisi lain, negara-negara maju tersebut tidak bersedia memenuhi komitmennya untuk menyediakan dana sebesar 100 miliar dolar AS sebagai pertanggungjawaban terhadap yang telah dilakukannya kepada dunia.
Padahal, menurut Sachs, dana sebesar 100 miliar dolar AS hanya satu persen dari pendapatan global yang masih sangat jauh dari total dana yang dibutuhkan untuk mengatasi perubahan iklim.
"Negara kaya lah yang membawa emisi ke dunia, tapi mereka tidak setuju untuk menyediakan 100 miliar dolar AS yang merupakan dari output dunia dan mereka belum menjawab janji mereka," tegasnya.