TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Arsari Group Hashim Djojohadikusumo menyatakan pihaknya belum mendapatkan kontrak atau memperoleh keputusan resmi soal pengadaan air bersih seiring dengan penunjukan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.
"Namun, kami berterima kasih atas doanya bahwa kami akan kebagian rezeki, dengan demikian masyarakat dan industri di sana bisa mendapatkan air bersih, sesuai dengan niat kami yang sudah sejak lama ingin menjadi penyedia air bersih," katanya dalam pernyataan di Jakarta, Selasa, 8 Februari 2022.
Hashim mengatakan, perusahaan sedang melakukan pengajuan perizinan untuk bisnis air bersih sebagai upaya menunjang kebutuhan industri maupun masyarakat.
"Kami ingin menjadi penyedia air bersih bagi warga masyarakat Penajam Paser Utara dan Balikpapan serta daerah (Kaltim) lainnya dipakai untuk kebutuhan seperti MCK, memasak, dan bahkan industri," katanya.
Menurut Hashim, pihaknya telah berminat menjadi penyedia air bersih di Kalimantan Timur jauh sebelum penunjukan IKN di wilayah Penajam Paser Utara.
Dia mengatakan Arsari Group sudah menunjuk konsultan air dari Belanda, Witteveen Bos, pada 2016 untuk melihat potensi pasokan air di wilayah tersebut untuk kebutuhan perusahaan.