TEMPO.CO, Jakarta - Startup aquatech Indonesia Delos yakin Indonesia bisa menjadi pengekspor udang terbesar di dunia seiring dengan tingginya permintaan pasar terhadap komoditas hasil laut tersebut.
CEO Delos Guntur Mallarangeng di Jakarta, Senin, 7 Februari 2022, mengatakan, ada lebih dari 50 persen industri tambak udang nusantara yang belum disentuh secara serius dan bahkan nilainya lebih dari setengah keseluruhan nilai hasil kelautan saat ini.
"Bayangkan jika potensi itu digunakan sepenuhnya, Indonesia akan menjadi nomor satu. Dengan garis pantai sepanjang 54 ribu km, sumber daya manusia pesisir yang melimpah, serta iklim tropis yang menunjang, seharusnya Indonesia mampu menjadi pemimpin global untuk akuakultur yang berkelanjutan," ujar Guntur.
Pasar ekspor komoditi hasil laut berupa udang terus meroket meski pandemi Covid-19 secara global belum berakhir. Dengan kontur geografis yang mayoritas maritim, lanjutnya, Indonesia tentunya memiliki potensi besar dalam andil sebagai produsen udang skala besar.
Apalagi kini, ekspor udang di pasar Amerika Serikat tidak lagi memberlakukan bea masuk bagi semua negara eksportir. Dengan tren positif itu, menjadi peluang Indonesia untuk menggenjot nilai tersebut.
Guntur sangat antusias dengan peluang tersebut dan yakin Indonesia mampu melampaui negara pengekspor terbesar udang selama ini yang diduduki oleh India, Ekuador, dan Vietnam.