TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan puncak kasus Covid-19 akibat varian Omicron bisa mengganggu citra Indonesia sebagai tuan rumah G20 jika tidak segera dikendalikan. Musababnya, serangkaian acara konferensi tingkat tinggi akan digelar secara langsung menjelang akhir tahun.
“Puncak kasus Omicron akan mempengaruhi G20 apabila kita tidak bisa menanganinya sampai pertengahan tahun. Sebab end of meeting akan dilaksanakan pada Oktober di Bali. Kalau tidak ke-handle, buyar,” ujar Tauhid saat dihubungi pada Sabtu, 5 Februari 2022.
Indonesia memasuki gelombang ketiga pandemi Covid-19 pada awal Februari seperti prediksi pemerintah sebelumnya. Jumlah penambahan kasus per hari telah menembus angka 30 ribu dan memecahkan rekor tertinggi sepanjang enam bulan terakhir.
Menurut Tauhid, puncak pandemi akan membuat skenario pelaksanaan rangkaian agenda G20 berubah. Pertemuan-pertemuan antar-menteri yang akan berlangsung dalam tiga bulan ke depan, yang sedianya dilaksanakan secara langsung, berpotensi digelar daring.
“Pasti berpengaruh, yang seharusnya bisa jalan di beberapa kota, karena puncak kasus ini tidak bisa. Di Jakarta saja, sekarang instansi menghindari pertemuan offline,” ucapnya.
Tauhid mengatakan pemerintah harus cepat merespons eskalasi wabah virus Corona. Meski negara-negara anggota G20 memahami situasi kenaikan kasus Covid-19 karena varian Omicron, langkah-langkah mengantisipasi penyebaran virus mesti dilakukan.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpendapat sama. Ia melihat jika gelombang penyebaran varian Omicron berlanjut sampai paruh kedua 2022, perhelatan G20 akan dilaksanakan secara virtual.
“Efek berganda di sektor pariwisata yang awalnya diharapkan jadi berkurang signifikan. Okupansi hotel dan bisnis MICE juga turun,” ucap Bhima lebih jauh soal imbas melonjaknya kasus Covid-19 akibat varian Omicron tersebut.
Baca: Bitcoin Menguat Lebih dari 11 Persen, Kini Harganya Rp 597,3 Jutaan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.