TEMPO.CO, Jakarta -Sebanyak 15 perusahaan teknologi dengan skala unicorn dan centaur akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan Bursa Efek Indonesia telah melakukan pertemuan dengan para petinggi perusahaan. Menurutnya, operator bursa itu telah melakukan pertemuan dengan kurang lebih 20 perusahaan.
“15 perusahaan telah menyatakan rencana go public,” katanya pada Kamis, 3 Februari 2022. Nyoman menambahkan para perusahaan rintisan itu tertarik menggalang modal salah satunya berkat aturan multiple voting share (MVS).
Selain itu, dia optimistis beleid yang baru diterbitkan yaitu Peraturan Nomor I-A.1. tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat juga akan menjadi katalis positif. Pasalnya, BEI telah melakukan modifikasi peraturan agar perusahaan pada sektor new economy bisa masuk ke bursa.
“Kapan para perusahaan itu akan IPO sejauh ini masih menunggu. Namun kami selalu menjaga hubungan. Mereka juga sudah masuk kelas IPO Journey,” katanya.
BEI, lanjutnya, berusaha menangkap peluang dengan bertumbuhnya perusahaan pada sektor new economy. Oleh sebab itu operator bursa melakukan perubahan persayaratan pencatatan agar lebih banyak perusahaan bisa masuk ke pasar modal Indonesia.
BEI mencatat saat ini ada 9 dari 15 unikorn yang berasal dari Indonesia dengan total valuasi mencapai US$ 41,9 miliar. Adapun centaur yang berasal dari tanah air mencapai 27 perusahaan atau 38 persen dari total di ASEAN. Jika unicorn memiliki valuasi US$ 1 miliar, centaur valuasinya US$ 100 juta-999 juta.
BISNIS
Baca juga: Kapan GoTo IPO? Ini Jawaban BEI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.