TEMPO.CO, Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG diperkirakan menguji resistance di 6.655 setelah menguat pada perdagangan akhir pekan lalu.
"Jika gagal maka kisaran jangka pendek di 6.600-6.655," kata analis Samuel Sekuritas Indonesia M Alfatih, Senin, 31 Januari 2022. Di samping itu, dalam jangka menengah IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran 6.600-6.750.
Alfatih pun mencermati pergerakan lima saham pada hari ini. Pertama. BBNI yang terakhir di level 7.500. Harga saham ini pada akhir pekan lalu menguat tajam mencapai target awal di sekitar 7.500. Resistance selanjutnya di 7.850 lalu 8.000. Adapun batas risiko di 7.375.
Berikutnya, BBYB yang pada akhir pekan lalu menguat kencang setelah mendekati support channel pola sejak Agustus 2021. Namun, Alfatih melihat saham ini masih harus uji resistance dan bertahan di atas 2.080 agar dapat menjadi tren naik jangka menengah. Batas risiko jangka pendek di 1.840.
BMRI pada akhir pekan yang lalu tunjukkan masih kuatnya sentimen bullish, sehingga berpeluang menguat ke arah 7.850-8.000. Batas risiko di 7.550.
Adapun BRMS pada akhir pekan yang lalu masih bertahan di atas support 137 yang menjadi batas risiko jangka pendek. Potensi penguatan ke arah 145-150.
Terakhir, ADRO yang harganya tertekan pada akhir pekan lalu. Meski demikian, Alfatih melihat pergerakan ini masih belum mengubah pola bullish falling wedge sejak awal Januari 2022, yang memberi target kenaikan di sekitar 2.430, resistance lain di 2.370. Batas risiko di 2.260.
Baca Juga: Menjelang Libur Imlek, Analis: IHSG Berpeluang Menguat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.