"Tidak ada satupun pakar geologi, geoteknik, hidrogeologi geofisik, geologi lingkungan, geologi bawah permukaan dan geologi kebencanaan yang diundang," kata dia dalam paparannya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah IAGI Kalimantan Timur Hamzah Umar punya pandangan berbeda. Ia mengibaratkan pemindahan ibu kota ini seperti seorang nahkoda yang membawa kapal dan menghadapi ombak angin di depannya.
"Kita tak bisa mundur karena punya tujuan, kita mitigasi, cari jalur yang aman, insyaallah minim potensi bencana, sehingga masyarakat bisa sejahtera dan aman," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rita Susilawati, menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan serangkaian kajian atas lokasi ibu kota baru. Tapi Rita memberikan disclaimer bahwa Badan Geologi tidak ikut serta dalam pemilihan di mana wilayah ibu kota akan dibangun.
"Kami hanya memberikan rekomendasi kondisi seperti ini di wilayah IKN yang memang sudah direncanakan oleh pemerintah," kata dia.Sementara untuk di mana kawasan inti pemerintah dan kawasan lain di dalam IKN, kata Rita, penentuan ada di tangan tim khusus yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas.
Tapi berdasarkan kajian yang sudah dibuat Badan Geologi, Rita menyebut lokasi proyek IKN memang masih berada di wilayah yang aman untuk pembangunan. "Tapi dengan mitigasi," ujarnya.
BACA: Ridwan Kamil Bicara Soal Kans Menjadi Kepala Otorita IKN