Andi Sukma selaku Country SL Group Leader, OBV, CEX & CP Ipsos Indonesia menyampaikan, metode penelitian yang dilakukan pihaknya menggunakan survei daring yang menyediakan kuesioner berstruktur. Ia mengklaim wawancara kepada responden selama 15 menit dilakukan agar lebih memastikan lebih dalam.
“Kriteria responden juga mencakup wilayah Jabodetabek (20 persen), Jawa non Jabodetabek (60 persen), di luar Pulau Jawa (20 persen), dan pernah menggunakan aplikasi belanja online selama 12 bulan terakhir,” kata Andi dalam kesempatan yang sama.
Berdasarkan profil pengguna dalam risetnya, Andi mengungkapkan komposisi lak-laki 50 persen dan perempuan 60 persen. Berdasarkan generasi mencakup Gen Z (40 persen), Milenial (50 persen, dan Gen X (10 persen).
Okupasinya mencakup golongan pekerja penuh waktu (42 persen), pekerja paruh waktu (27 persen), ibu rumah tangga (14 persen), pelajar (12 persen), dan yang tidak bekerja (5 persen).
“Kami juga melihat dari status pernikahan, seperti lajang (46 persen), menikah dengan anak (49 persen), menikah tapi tidak ada anak (4 persen), dan orang tua tunggal (1 persen),” ujar Andi.
Penelitian Ipsos Indonesia juga menunjukkan mayoritas pengguna e-commerce berasal dari kelas menengah sebanyak 50 persen, kelas bawah (40 persen) dan dari sektor kelas atas (10 persen).
Baca: Cerita Miliarder Tuban Bangkrut, Sulit Cari Kerja dan Kini Tuntut Pertamina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.