TEMPO.CO, Jakarta - Trader Tokocrypto, Afid Soegiono, mengomentari jatuhnya harga aset kripto beberapa waktu belakangan. Ia melihat meski pemulihan sudah terlihat secara perlahan, tapi investor harus waspada terkait koreksi besar ini.
"Kesepuluh aset kripto berkapitalisasi besar terpantau masih melemah pada Kamis, 27 Januari 2022. Hanya beberapa koin digital stablecoin yang menguat tipis. Terkoreksinya kembali market kripto disebabkan adanya panic selling, sehingga koreksi ini diprediksi tidak akan berlangsung lama," kata Afid dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Januari 2022.
Baca Juga:
Afid menambahkan, saat ini investor cenderung merespons negatif dan bersikap wait and see terkait sejumlah peristiwa global yang membuat nilai Bitcoin dan aset kripto lainnya menurun sehingga membuat pasar kripto bergerak lambat.
"Salah satu sentimen utama yang membuat harga BTC dkk anjlok adalah pergerakan aset keuangan berbasis teknologi yang sedang drop di tengah isu pengetatan moneter yang bakal dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed)" kata dia.
Selain itu, ujar Afid, ada faktor lainnya seperti penolakan dari SEC terkait ETF Bitcoin Spot dan Bank Sentral Rusia melarang penggunaan dan penambangan cryptocurrency,
Ada beberapa analis yang memprediksi dalam jangka panjang, pasar masih akan koreksi akibat besarnya likuidasi. Penurunan ini pun memunculkan kekhawatiran akan terjadinya crypto winter.