TEMPO.CO, Jakarta - Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra mengatakan isu agar Indonesia menjadi hub manufaktur vaksin atau manufacturing hub vaksin akan dibawa dalam pertemuan-pertemuan G20 tahun ini.
"Pak Menkes ada rencana membahas itu. Mendorong adanya manufacturing hub vaksin, sehingga tempat produksi vaksin itu lebih proporsional," ujar Wempi kala berbincang dengan awak media, Jumat, 28 Januari 2022.
Ia mengatakan saat ini pusat produksi vaksin mRNA sudah dibuat di beberapa negara seperti Brasil, Argentina, hingga Afrika Selatan. "Kira-kira Indonesia siap enggak? Siap. Ini yang akan didorong. Jadi bahasanya adalah manufacturing hub vaksin."
Pasalnya, Wempi memperkirakan kekayaan Indonesia bisa naik lebih dari Rp 1.000 triliun apabila menjadi produsen vaksin. Nantinya vaksin yang diproduksi bukan hanya untuk Covid-19, namun juga penyakit yang lain.
"Manufacturing hub itu sangat diperjuangkan oleh Pak Menkes. Jadi prinsipnya vaksinasi untuk mengatasi pandemi. Sekarang yang in kan Covid-19," tutur dia.
Wempi lantas memaparkan hitungan sederhana mengenai pemasukan dari vaksin tersebut. Misalnya kalau vaksin harganya US$ 5 per dosis.
"Sekarang produksi vaksin sudah ada berapa? kira-kira 80 persen dari 7 miliar itu 5,6 miliar, dikali dua jadi 11,2 miliar. Lalu 11,2 miliar dikali 5 dolar jadi 56 miliar dolar, itu gampang nya itu cuma vaksin doang," kata Wempi.
Belum lagi, kata Wempi, kalau manufaktur itu nantinya memproduksi obat terapi dan alat diagnostik. "Investasi di Indonesia siapa nggak? siap. kita cuma butuh manufacturing hub. Kita harus kerja sama yang punya standar global," tutur dia.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Bank Indonesia: Modal Asing Keluar pada Pekan IV Januari Rp 5,34 Triliun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.