TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah akan memprioritaskan investasi di Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk pengusaha dalam negeri. Dalam rencana pembangunannya, pemerintah membuka ruang masuknya para pemodal untuk membangun area-area komersial.
“Saya cenderung kalau bisa dikasih ke pelaku (usaha) ekonomi yang domestik. Kan saya cerita, kita punya pelaku bisnis dalam negeri. Dana-dana (investasi) itu masukkan aja di sini untuk mengerakkan ekonomi dan membantu membuka lapangan pekerjaan,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa dalam wawancara bersama Tempo di kantornya, Selasa, 25 Januari 2022.
Adapun sumber dana pembangunan ibu kota baru tak hanya berasal dari APBN. Suharso mengatakan pembangunan juga akan didukung modal swasta, pemanfaatan aset barang milik negara, sampai kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Bappenas menghitung pembangunan IKN tahap pertama hingga 2024 membutuhkan dana Rp 110 triliun. Dana itu akan dipakai untuk membangun infrastruktur dasar, seperti perumahan, Istana Negara, jalan utama, jalan penghubung, jalur akses logistik, jembatan, bendungan, sampai pelabuhan.
Dari besaran anggaran yang dibutuhkan, pemerintah belum menghitung secara pasti berapa persen investasi yang akan dikeluarkan dari APBN dan porsinya untuk sumber dana lain. Namun Suharso memastikan pada 2022, pemerintah sudah menganggarkan dana Rp 12 triliun dari uang negara.
“Jadi untuk membangun ibu kota, kami membuka kesempatan (bagi investor),” kata dia.