TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan realisasi investasi sepanjang kuartal keempat tahun 2021 mencapai Rp 241,6 triliun. Angka ini tumbuh 11,5 persen secara quarter-to-quarter (qtq).
“Sementara secara year-on-year (yoy) tumbuh 12,5 persen,” kata Bahlil dalam konferensi pers, Kamis, 27 Januari 2021.
Capaian ini berbeda dibandingkan kuartal III 2021 dengan realisasi investasi mencapai Rp 216,7 triliun. Angka tersebut saat itu turun 2,8 persen qtq, meski secara tahunan masih naik yaitu 3,7 persen yoy.
Adapun sepanjang kuartal IV 2021, total penyerapan tenaga kerja mencapai 295.491 orang. Angka ini, kata Bahlil, tumbuh 0,24 persen yoy.
Dari realisasi Rp 241,6 triliun ini, mayoritas datang dari Penanaman Modal Asing (PMA) yaitu sebesar Rp 122,3 triliun atau porsinya mencapai 50,6 persen. Angka ini tumbuh 18,5 persen qtq dan 10,1 persen yoy.
“Kita harus bangga karena walaupun situasi global belum pulih total, tapi kita bisa tumbuh 10 persen (PMA), dan untuk PMDN nya pun cukup bagus,” kata dia.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yaitu sebesar Rp 119,3 triliun atau porsinya 49,4 persen. Angka ini tumbuh 5,1 persen qtq dan 15,2 persen yoy.
Bahlil lalu bercerita, ia sering ditanyakan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi maupun anggota kabinet bidang ekonomi bahwa investasi akan lebih baik kalau inklusif dan merata. Bahlil pun mengatakan sebaran investasi sudah semakin merata.
Sepanjang kuartal IV 2021, realisasi investasi luar Jawa mencapai Rp 127,5 triliun atau 52,8 persen. Angka ini tumbuh 12,5 persen yoy.
Sementara, realisasi investasi di Jawa mencapai Rp 114,1 triliun atau 47,2 persen. Angka ini tumbuh 12,6 persen.
Baca: Bos BPJS Kesehatan Bakal Pangkas Sistem Rujukan Berjenjang, Ini Sebabnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.