TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah mengantisipasi fenomena yang muncul kala pandemi akan berakhir. Fenomena itu salah satunya adalah kenaikan laju inflasi.
Suahasil mengatakan tingkat inflasi di Indonesia akan dijaga agar tetap rendah, meskipun di luar negeri telah tampak kenaikan angka inflasi di berbagai negara.
"Di luar negeri sudah muncul gerakan arah inflasinya meningkat. Yang merupakan fenomena pandemi mau berakhir itu inflasi naik," ujar Suahasil dalam dalam dalam acara yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia alias Hipmi, Selasa, 25 Januari 2022.
Suahasil menjelaskan penyebab inflasi kerap naik kala pandemi akan berakhir. Ia menyebut penyebab dari fenomena itu adalah lantaran selama pandemi orang-orang tidak belanja.
"Begitu pandemi mau habis, dia bisa keliling, orang mulai belanja," tuturnya.
Di sisi lain, tidak seluruh elemen sisi pemasok atau supply side bisa memproduksi barang seperti periode sebelum pandemi. Hal ini yang kerap disebut supply side disruption atau disrupsi sisi pasokan.
"Supply side-nya tidak langsung bisa meskipun teman-teman pengusaha sudah mulai produksi, namun tentu ada delay-delay. Padahal yang minta barang sudah mulai muncul," ujar Suahasil.
Persoalan lainnya adalah tidak semua sektor memiliki kecepatan pemulihan permintaan yang sama. Ia menyebut sektor barang konsumsi mungkin lebih cepat pemulihannya ketimbang sektor pariwisata.
"Sektor seperti pariwisata mungkin lebih lamban. ini yang kami terus lihat datanya dan kalibrasi," ujar Suahasil.
Ia mengatakan Kementerian Keuangan akan terus bekerja sama dengan kementerian dan lembaga untuk memastikan stabilitas di sektor keuangan tetap terjaga di masa pandemi ini.
Baca: Wamenkeu: Pengusaha yang Sehat Itu Pasti Punya Utang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.