TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut adanya investasi baru dari Singapura di Indonesia senilai US$ 9,2 miliar atau setara Rp 131,56 triliun (kurs Rp 14.300 per dolar AS) di berbagai bidang.
"Pertemuan retreat mencatat adanya investasi baru senilai US$ 9,2 miliar, antara lain di bidang energi baru terbarukan di sekitar Batam serta Pulau Sumba dan Manggarai Barat, NTT; serta pembangunan hub logistik di Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Jokowi dalam pernyataan pers bersama dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Selasa, 25 Januari 2022.
Jokowi mengatakan investasi di bidang energi dan energi terbarukan terus menjadi prioritas pemerintah Indonesia guna memajukan ekonomi hijau dan berkelanjutan. Untuk mendukung iklim investasi hijau, dalam rangkaian pertemuan retreat ini telah ditandatangani MoU kerja sama energi, serta MoU kerja sama green and circular economy development.
Investasi yang dikucurkan Singapura itu adalah bagian dari penguatan kerja sama penguatan ekonomi. Jokowi berujar selama ini Singapura adalah investor terbesar di Indonesia.
Investasi Singapura di Indonesia pada Januari – September 2021 senilai US$ 7,3 miliar. Angka tersebut setara dengan Rp 104,39 triliun.
Selain itu, guna terus menjaga stabilitas finansial dan moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi, kata Jokowi, telah ditandatangani pula beberapa kerja sama, antara lain nota kesepahaman kerja sama keuangan.
Pada November 2021 kerja sama local currency bilateral swap agreement dan bilateral repo line telah diperpanjang satu tahun. "Saya juga berharap agar MoU antara bank sentral terkait inovasi pembayaran, anti pencucian uang, dan pencegahan pendanaan terorisme dapat segera ditandatangani," ujar Jokowi.
Baca: Wamenkeu: Pengusaha yang Sehat Itu Pasti Punya Utang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.