Melalui IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 20 persen dari modal yang
ditempatkan, dan akan memperoleh dana segar senilai Rp 652,6 miliar. Di mana, sebanyak 64,7 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja sehubungan dengan usaha baru Perseroan di bidang jual beli kendaraan bekas.
Sedangkan sisanya sebesar 35,3 persen akan digunakan untuk pelunasan seluruh pinjaman ke Entitas Induk yaitu sebesar Rp 225 miliar.
Dia melanjutkan, sejalan dengan strategi bisnis yang dijalankan serta inovasi yang terus dikembangkan, ASLC optimis dapat mencapai target kinerja di tahun 2022 ini. Sebagai gambaran, perseroan telah mencatatkan penjualan lebih kurang 100 ribu kendaraan hingga akhir 2021 walau dalam kondisi pandemi dan kondisi ekonomi yang masih terhambat PPKM.
“Untuk tahun 2022, kami masih optimis dapat mencapai target pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata dia.
Hal ini juga didukung oleh kemampuan lelang yang dimiliki oleh JBA, di mana hingga akhir 2021 diperkirakan sudah melelang hampir 200 ribu unit mobil dan motor bekas dengan lebih dari 220 ribu peserta lelang per tahun seluruh Indonesia.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Larang Lembaga Jasa Keuangan Pakai Aset Kripto, OJK Tak Lakukan Pengawasan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.