Danang mengatakan, perbaikan di Seksi 2 juga akan menentukan kecepatan pengoperasian jalan Tol Cisumdawu secara penuh. Jalan Tol Cisumdawu yang terdiri dari 6 Seksi tersebut sebagian besarnya sudah rampung. “Seksi 3 sudah selesai. Seksi 6 sudah selesai. Simpang susun sudah selesai. Jadi tantangan kita kalau konstruksi ya (Seksi) 4 dan 5, dan perbaikan tanah untuk longsoran di Seksi 2,” kata dia.
Danang mengatakan, tingkat kesulitan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu diantaranya terletak pada pekerjaan timbunan dan galian. “Timbunan dan galiannya luar biasa banyak. Timbunannya tinggi, banyak galian tinggi bahkan sampai 40 meter lebih. Itu membutuhkan teknologi pengamanan lereng yang sangat canggih, demikian juga untuk timbunan-timbunan. Sehingga soal tanah itu satu hal, kemudian teknologi konstruksi juga hal yang lain yang kita harapkan bisa kita atasi segera,” kata dia.
Pengerjaaan Jalan Tol Cisumdawu dilakukan berbarengan oleh pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Kosntruksi yang dikerjakan pemerintah dilakukan pada Seksi 1 dan 2. Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan (11,4 kilometer) menghabiskan biaya Rp 2,7 triliun. Lalu Seksi 2 Pamulihan Sumedang (17,05 kilometer) Rp 4,3 triliun.
PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) menjadi BUJT yang menggarap pengerjaan Seksi 3-6 Jalan Tol Cisumdawu. Investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan Seksi 3-6 tersebut menembus Rp 8,4 triliun, dengan di dalamnya termasuk biaya konstruksi Rp 5,58 triliun.
AHMAD FIKRI
Baca juga: Airlangga: Anggaran Pembangunan Tahap I Ibu Kota Negara Rp 45 Triliun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.