Sementara data demografi pencari properti menunjukkan hampir 59,5 persennya adalah perempuan dan 40,5 persen laki-laki. Tren pergeseran usia konsumen pun terlihat dari dengan dominasi pencari properti yang berasal dari generasi Z sebanyak 19,4 persen dan milenial dengan persentase 48,7 persen.
Wasuwedan juga menjelaskan fakta tersebut menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya kepemilikan properti oleh generasi muda. Adapun rumah tapak masih menjadi tipe properti yang paling diincar oleh para pencari properti, dengan persentase 84,1 persen.
Data statistik internal portal Rumah123.com dan 99.co menunjukkan properti dengan harga di bawah Rp 400 juta diminati oleh 39,1 persen konsumen per semester kedua 2021. Selain itu, ada fenomena baru yang tercatat dengan naiknya minat terhadap properti premium di atas harga Rp 2 miliar.
Hal senada disampaikan oleh Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Ndari Surjaningsih. Ia menyatakan permintaan properti residen terlihat dari kenaikan penjualan pada kuartal II tahun 2021, khususnya untuk rumah tipe menengah (21-70 meter persegi) dan besar (di atas 70 meter persegi).
Lebih jauh ia berharap kebijakan strategis seperti pelonggaran rasio pinjaman terhadap nilai (loan to value/LTV) dan perpanjangan insentif PPN DTP tahun ini bisa semakin mendorong kebangkitan sektor properti. Hal ini juga diharapkan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
ANTARA
Baca: Bandara Halim Ditutup 3,5 Bulan, Calon Penumpang Lion Air Group Diberi 2 Opsi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.