“Kita bicara konteksnya dulu bahwa kita harus sepakat sempurna itu hanya milik Allah. Tidak ada manusia sempurna, tidak ada sistem yang sempurna. Yang harus kita coba, untuk menekan korupsi, dilakukan (perbaikan) dua titik: satu leadership, dua sistemnya,” ujar Erick dalam acara Visit Integritas Forum, Selasa, 18 Januari 2022.
Korupsi, kata dia, bisa terjadi karena proses bisnis dalam satu perusahaan tidak berjalan dengan baik. Sebagai contoh, berbagai masalah yang ditemukan di Jiwasraya sesaat setelah ia menjabat sebagai menteri pada 2019.
Ketika mencermati kondisi BUMN secara keseluruhan, Erick melihat ada dugaan praktik lancung terhadap pengumpulan dana pensiun di perusahaan asuransi negara itu. Tak hanya di Jiwasraya, kondisi serupa dia temukan di PT Asabri (Persero).
Berikutnya, Erick melaporkan kasus korupsi di Garuda. Laporan ini menyasar kasus lama tentang pengadaan pesawat yang diduga tak sesuai spesifikasinya dengan karakteristik perusahaan.
Erick berharap laporannya untuk kasus Garuda juga bisa memperbaiki sistem bisnis perseroan pada masa mendatang. Dengan begitu, proses pengadaan pesawat untuk maskapai perusahaan pelat merah itu diharapkan tak kembali menyalahi aturan.
“(Pesawat) Ini kan bukan (seperti) beli mainan, habis itu lalu dibuang. Kompleksitas industri penerbangan di Indonesia sangat penting, itulah mengapa kami melaporkan, tentu ada strategi-strategi yang harus dijalani prosesnya,” ucap Erick Thohir.
ANTARA | FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Bandara Halim Ditutup 3,5 Bulan Mulai 26 Januari, Nasib yang Sudah Beli Tiket?