Berdasarkan laporan yang ia terima, sumbu depan dan belakang truk dimodifikasi lebih panjang. "Artinya casisnya ada sambungan sehingga sumbu antara depan dan belakang sudah tak sesuai regulasi," kata Budi.
Tapi sejauh ini, Soerjanto menyebut pihaknya belum sampai pada investigasi dengan melihat langsung truk tersebut. Hari ini, KNKT baru sekadar turun ke lokasi kecelakaan untuk melihat geometri dan fungsi kelaikan jalan tersebut.
Sebab selain kecelakaan, kata Soerjanto, KNKT fokus pada aspek makro yaitu melihat bagaimana penanganan terhadap daerah rawan kecelakaan. "Kami ingin melihat bagaimana efektivitasnya, dijalankan sampai mana?" ujarnya.
Baca juga: Curhat Pedagang Pasar Tradisional Merugi usai Minyak Goreng Rp 14 Ribu di Retail
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.