Kinerja lapangan usaha utama terlihat meningkat seperti di sektor industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, dan pertaninan. Kemudian Ibrahim menuturkan, perbaikan ekonomi diperkirakan terjadi di seluruh wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Nusa Tenggara.
“Sementara untuk 2021, orang nomor satu di bank sentral RI ini memprediksikan ekonomi akan tumbuh di antara 3,2 persen sampai empat persen,” jelas Ibrahim.
Menurutnya hal itu seiringan dengan perkembangan indikator ekonomi pada Desember 2021 terindikasi akselerasi proses pemulihan, antara lain mobilitas masyarakat, penjualan eceran, dan keyakinan konsumen.
Ibrahim memperhatikan, sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimis perekonomian nasional pada 2022 mampu tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya. Menkeu sudah melihat Indonesia mampu mengatasi persoalan pandemi selama dua tahun terakhir, termasuk saat varian Delta merebak.
Pantauan Ibrahim mendapati APBN juga mampu menjalankan fungsinya sebagai instrument countercyclical selama pandemi Covid-19. “Sehingga, mampu sebagai penopang perekonomian nasional di situasi sulit akibat pandemi Covid-19,” jelasnya.
Kemudian Ibrahim mengatakan, kinerja penerimaan negara dari sektor perpajakan mengalami perbaikan signifikan di tahun 2021 lalu yang melebihi target. Seiringan juga pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang berhasil melewati target yang ditetapkan.
M. Faiz Zaki
BACA: Rupiah Menguat di Level Rp 14.364 per Dolar AS, Besok Diprediksi Fluktuatif