TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia akan mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pemulihan ekonomi khususnya dari sisi konsumsi rumah tangga serta percepatan ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien. Langkah itu salah satunya dilakukan melalui perluasan penggunaan QRIS.
"Melalui implementasi strategi 15 juta pengguna baru QRIS pada 2022 melalui kolaborasi dengan industri, kementerian/lembaga, dan komunitas, perluasan fitur-fitur QRIS, penyiapan model bisnis dan aspek teknis dalam rangka implementasi QRIS cross border dengan Malaysia," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual Kamis, 20 Januari 2022.
BI juga meningkatkan peserta, memperluas layanan, serta mendorong akseptasi pemanfaatan BI-FAST untuk transaksi antar bank dan masyarakat yang lebih efisien.
Selain itu, BI akan intensifikasi program elektronifikasi melalui digitalisasi bantuan sosial, elektronifikasi layanan pemerintah daerah khususnya Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD), dan integrasi moda transportasi.
BI juga menjaga ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI melalui penguatan strategi digitalisasi dan perluasan distribusi uang.
"Termasuk Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil), serta perluasan gerakan Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah," ujar Gubernur Bank Indonesia tersebut.
HENDARTYO HANGGI
Baca Juga: Penyelenggara Umrah Minta Keberangkatan Tak Pakai Sistem 1 Pintu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu