TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa suntikan dana dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) merupakan upaya penyehatan Bank Muamalat.
"Itu langkah yang diambil sekarang bagaimana melakukan penyehatan Bank Muamalat salah satunya perlu adanya suntikan (dana) karena investor luar negeri tidak nambah modal," kata Ma'ruf Amin kepada Bisnis, Kamis, 20 Januari 2022.
Dengan kondisi bank yang kini sudah kembali sehat, kata Wapres, ke depannya diharapkan akan banyak investor yang akan mengikuti jejak BPKH menanamkan modalnya ke Bank Muamalat. "BPKH itu hanya mengawali [investasi di Bank Muamalat]," ujarnya.
BPKH resmi menjadi pemegang saham pengendali Bank Muamalat Indonesia atau BMI setelah Islamic Development Bank (IsDB) menghibahkan 7,9 miliar saham pada 16 November 2021.
Sebagai pemegang saham pengendali, BPKH juga akan menyuntikkan dana segar sebesar Rp 1 triliun dalam aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Setelah menyuntikkan dana, total saham BPKH saat ini mencapai 78,45 persen di Bank Muamalat.
BPKH juga akan membeli instrumen subordinasi dengan berbasis akad syariah sebanyak-banyaknya Rp 2 triliun.