TEMPO.CO, Jakarta -Rupiah menguat 23 poin dengan nilai Rp 14.364 per dolar AS. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi, sebelumnya sempat melihat rupiah menguat 24 poin di level Rp 14.341 dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.364.
Namun untuk perdagangan besok, rupiah masih terpantau akan fluktuatif. “Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 14.320 - Rp 14.380,” katanya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 20 Januari 2022.
Penguatan dari sisi eksternal, Ibrahim melihat pelemahan dolar karena reli minggu ini dalam imbal hasil treasury Amerika Serikat berhenti didorong oleh harga komoditas yang tinggi. Selain itu dari pantauannya, optimisme tentang pertumbuhan ekonomi global di masa depan terus berlanjut.
Kemudian The Fed secara luas diperkirakan memperketat kebijakan moneter pada kecepatan yang jauh lebih cepat dari perkiraan bulan lalu untuk mengekang inflasi yang meninggi.
“Inflasi ini sekarang menjadi ancaman terbesar bagi ekonomi AS pada 2022, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters,” lanjut Ibrahim.
Ia juga melihat investor saat ini menunggu keputusan kebijakan The Fed berikutnya yang akan diturunkan pada 26 Januari 2022. Lalu keputusan kebijakan dari bank sentral di Indonesia, Malaysia, Norwegia, Turki, dan Ukraina akan jatuh tempo di kemudian hari.
Ibrahim juga memantau ada kenaikan tren pada harga minyak. “Pada komoditas lainnya, harga minyak mentah berada dalam tren yang meningkat dan berkontribusi terhadap kekhawatiran inflasi,” lanjutnya.