TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan perseroan bersama dengan pemerintah meneken pembengkakan biaya alias cost overrun proyek kereta cepat Jakarta - Bandung seminimal mungkin.
"Ibaratnya kata Pak Luhut, handuk kering pun diperas lagi. Seperti itu pesan Pak Luhut kepada kami dan BPKP agar cost overrun bisa ditekan semaksimal mungkin," ujar Dwiyana di lokasi pekerjaan Terowongan 2 Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung, Purwakarta, Senin, 17 Januari 2022.
Dwiyana mengatakan hingga saat ini reviu BPKP terhadap pembengkakan biaya proyek tersebut masih belum selesai. Namun, ia mengatakan cost overrun di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sejatinya bikan hanya berdasarkan data historis, melainkan juga mengikutkan biaya yang mungkin akan terjadi.
"Karena kita hitung sampai terakhir proyek selesai. Jadi saat BPKP reviu, kami masih melakukan kajian-kajian," ujar Dwiyana.
Jadi, kata Dwiyana, KCIC akan menghitung kembali cost overrun yang bisa diturunkan bersamaan dengan reviu yang dilakukan BPKP. Tujuannya adalah untuk menekan pembengkakan hingga sekecil mungkin.
Contohnya, misalnya akses Kalimalang yang sebelumnya direncanakan dengan beberapa desain, namun ternyata ada titik yang akan digunakan pemerintah daerah untuk membangun waduk sebagai retaining wall. Rencana itu tentu akan mengurangi lahan yang dipakai perseroan sebagai jalan akses Kalimalang.