Berikutnya, Dwi melaporkan capaian cost recovery tahun lalu juga lebih rendah. Dari rencana yang dipatok sebesar US$ 8,07 miliar, realisasinya yaitu sebesar 94,4 persen target atau US$ 7,62 miliar.
Sementara, penerimaan negara bisa melampaui target bahkan hampir dua kali lipat. Dari target US$ 7,28 miliar, realisasinya yaitu US$ 14,03 miliar atau 193 persen target.
Kemudian terakhir yaitu investasi di sektor hulu migas. Dari target US$ 12,38 miliar, realisasinya sepanjang tahun lalu hanya US$ 10,7 miliar atau 86,4 persen dari target.
BACA: SKK Migas Siapkan 58 Kargo LNG untuk Produksi Listrik PLN di 2022