Dari sisi internal, rupiah terpengaruh oleh adanya Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI). Survei itu memperkirakan kegiatan usaha akan meningkat pada triwulan I 2022, yang tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 9,39 persen atau meningkat dari 7,1 persen dari triwulan sebelumnya.
“SKDU mengindikasikan kegiatan dunia usaha pada triwulan IV 2021 tumbuh positif. Ini tercermin dari nilai SBT sebesar 7,1 persen, sedikit lebih rendah dari SBT sebesar 7,58 persen pada triwulan III 2021, walau dibandingkan triwulan IV 2020 masih minus 3,9 persen,” kata Ibrahim.
Peningkatan kinerja usaha sudah tampak pada sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran dan pengangkutan, serta komunikasi. Pemulihan kinerja terlihat dari meningkatnya permintaan seiring dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilisasi di berbagai daerah serta perayaan Natal dan tahun baru.
“Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai triwulan IV 2021 tercatat sebesar 72,6 persen, sedikit lebih rendah dari 73,3 persen pada triwulan sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan dengan 71,96 persen pada triwulan IV 2020,” tutur Ibrahim.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: UOB Akuisisi Bisnis Konsumer CItigroup, Nasabah Akan Tambah Jadi 5,3 Juta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.