Dia juga berambisi menjadikan Allo Bank sebagai bank dengan ekosistem terkuat, baik secara fisik maupun digital. Keyakinan itu tercermin ketika aksi penambahan modal melalui skema rights issue dari emiten bank dengan sandi BBHI ini akan diserap oleh 6 investor strategis.
Allo Bank direncanakan menerbitkan 10,04 miliar saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per saham. Harga pelaksanaan rights issue ditetapkan Rp 478 per saham. Melalui aksi korporasi tersebut, Grup Salim, lewat PT Indolife Investama Perkasa akan menyerap 1,30 miliar saham atau sekitar 6 persen dari total saham.
Terlibatnya Grup Salim dalam rights issue ini, menurut CT, bakal memperkuat ekosistem fisik dari BBHI. “Salim punya Indomaret, Superindo, produk yang lain, kalau ekosistem fisik digabung itu kami sudah bisa mendeklarasikan, we are the biggest ekosistem fisik di Indonesia."
Selain itu, pintu ekosistem digital juga terbuka lebar setelah PT Bukalapak.com (BUKA) ikut berpartisipasi. Bukalapak sudah meneken perjanjian pada 24 Desember 2021 untuk menyerap 2,49 miliar saham atau 11,49 persen dari total saham BBHI.
Tak hanya Bukalapak dan Grup Salim, tapi ada juga H Holdings Inc. (Grab) yang akan menyerap 448,74 juta saham, Trusty Cars Pte. Ltd (Carro) sebanyak 150 juta saham, dan PT CT Corpora merengkuh 408,31 juta saham Allo Bank.