TEMPO.CO, Jakarta - Chairul Tanjung bercerita panjang lebar soal alasannya akhirnya muncul di depan publik setelah lama tak menemui wartawan. Hal ini disampaikannya saat memaparkan rencana bisnis PT Allo Bank Indonesia Tbk. pada Selasa lalu, 11 Januari 2022.
“Saya sudah 10 tahun tidak muncul di media. Sekarang, saya muncul untuk memperkenalkan satu topik menarik di awal tahun ini, yakni Allo Bank,” kata Chairul Tanjung dalam konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa, 11 Januari 2022.
Chairman CT Corp yang juga merupakan Ultimate Shareholders PT Allo Bank Indonesia Tbk. itu menjadi momentum penting bagi langkah awal bank yang sebelumnya bernama PT Bank Harda Internasional Tbk. tersebut.
Allo Bank adalah entitas bank di bawah naungan PT Mega Corpora, yang 99,99 persen sahamnya dimiliki oleh CT Corp. Pada Oktober 2020, Mega Corpora mengumumkan pengambilalihan 73,71 persen saham Bank Harda dari PT Hakimputra Perkasa.
Chairul Tanjung yang akrab disapa CT dalam jumpa pers itu membeberkan strategi mempersiapkan Allo Bank menjadi bank digital untuk melayani kebutuhan nasabah di era digitalisasi.
Adapun pengembangan platform dan teknologi bank berkode saham BBHI itu nantinya tidak dilakukan sembarangan. Allo Bank yang bermakna all in one ini, kata CT, dibangun oleh tangan-tangan profesional.
Ia bahkan menyebut ada keterlibatan bank digital terbesar di dunia dalam pengembangan platform Allo Bank. “Semua the best people in CT Corp itu combine bekerjasama dengan bank digital terbesar di dunia yang telah berkiprah selama 8 tahun dan memiliki lebih dari 200 juta customer. Jadi, sudah teruji,” ujar Chairul Tanjung.