TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan apresiasi kepada segenap jajarannya, yang telah berhasil mencatatkan capaian kinerja anggaran mencapai 97,17 persen pada 2021.
Ia meminta capaian tersebut menjadi bahan evaluasi bersama agar pelaksanaan anggaran pada tahun 2022 dapat memberikan dampak yang lebih optimal dalam pencapaian target-target prioritas nasional, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
“Target penyerapan Kementerian Perhubungan tahun 2022 ditetapkan sebesar 95,90 persen, memang lebih rendah dibandingkan tahun lalu, namun kita harus berusaha pelaksanaannya agar kegiatan lebih tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Menhub dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Rabu, 12 Januari 2022.
Pada 2022, Kemenhub mengelola anggaran sebesar Rp 32,93 triliun, yang terdistribusi untuk Program Infrastruktur Konektivitas, Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan Program Dukungan Manajemen.
Di tengah keterbatasan ruang fiskal APBN, Menhub mendorong jajarannya memanfaatkan pendanaan kreatif, sebagai upaya pemenuhan kebutuhan infrastruktur transportasi.
Menhub menginstruksikan jajarannya untuk mengelola anggaran 2022 dengan tepat sasaran dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Instruksi tersebut disampaikan Menhub saat menyaksikan penandatangan Perjanjian Kinerja dan Pakta Integritas Unit Kerja Eselon I Tahun 2022, di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Rabu.
Penandatanganan perjanjian kinerja dan pakta integritas ini merupakan perwujudan dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Penguatan Sistem Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
“Mari kita bekerja secara profesional, akuntabel, transparan, dan menjunjung tinggi integritas dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan memastikan target-target tercapai,” kata Budi Karya.
Dalam menyambut pelaksanaan anggaran tahun 2022, Menhub meminta jajarannya untuk bekerja dengan dengan hati, terus meningkatkan koordinasi, dan menghilangkan sekat-sekat antar unit kerja demi pencapaian tujuan bersama.
“Ini akan berarti jika kita semua dapat menghayati dan menindaklanjutinya,” ujar Budi Karya.
ANTARA