TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengatakan perusahaan pelat merah menghadapi berbagai tantangan di tengah ketidakpastian global. Sebagai solusi menghadapi tantangan tersebut, menurut dia, perlu peta jalan untuk membangun ekosistem.
“Karena itu sejak awal selalu kita menekankan, saya menekankan, Kementerian BUMN menekankan, kita harus punya ekosistem sendiri. Kita harus punya roadmap Indonesia, bukan roadmap Cina, bukan roadmap Amerika Serikat,” ujar Erick di kawasan Kota Tua, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Januari 2022.
Erick menyatakan Indonesia memiliki ekosistem yang berbeda dengan negara lain dilihat dari potensi-potensi sumber daya alamnya. Dengan peta jalan yang ada, dia berharap Indonesia tidak lagi hanya menjadi pasar dari negara maju.
Adapun tekanan atas ketidakpastian yang ia maksud adalah rantai pasok. Pandemi Covid-19 telah mengubah peta dan stabilitas rantai pasok dunia. Berbagai harga acuan komoditas mengalami fluktuasi dan memberikan imbas baik di level konsumen maupun produsen.
“Contoh (kenaikan harga crude palm oil/CPO), memang di kelapa sawit itu kita diuntungkan, harganya mahal, tetapi tentu ibu-ibunya jadi gundah (karena harga minyak goreng naik). Ini hal yg terjadi. Sama di pupuk, ketika bicara pupuk, bahan baku pupuk naik sampe tiga kali lipat. Artinya ada tekanan yang kita hadapi,” tutur Erick.
Tekanan lain, Erick mengatakan, negara dihadapkan oleh disrupsi digital. Erick menuturkan perusahaan pelat merah harus mengembangkan potensi pasarnya dengan berbasis riset dan teknologi. Hal yang sama, tutur dia, telah dilakukan oleh berbagai negara.
“Di beberapa negara tetangga, sekarang mereka punya produk unggulan yang berdasarkan riset, teknologi. Sedangkan kita masih terjebak supply demand,” ujar Erick.
Selanjutnya tekanan ketiga adalah ancaman dari sisi kesehatan. Munculnya varian Covid-19 baru seperti Omicron dikhawatirkan bisa berpengaruh terhadap kegiatan masyarakat.
“Tekanan kesehatan terus menghantui kita semua,” ucap Erick Thohir.
Baca: Larangan Ekspor Dicabut, Harga Batu Bara Langsung Anjlok dari USD 200 per Ton?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.