TEMPO.CO, Jakarta - Usai pemerintah Indonesia kembali membuka keran ekspor batu bara, harga komoditas itu di pasar global terpantau masih terus menanjak. Terakhir, harga batu bara naik menyentuh level US$ 197,10 per metrik ton.
Pada hari Selasa, 11 Januari 2022, Bursa ICE Newcastle mencatatkan harga perdagangan batu bara untuk kontrak Januari hampir mencapai level US$ 200 per metrik ton yakni US$ 197,10 per metrik ton. Harga komoditas tersebut melonjak 0,6 poin dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Namun begitu, harga batu bara untuk kontrak Februari turun 1,9 poin menjadi US$ 160 per metrik ton. Harga kontrak Maret juga terkoreksi hingga 3,25 poin pada level US$ 153,35 per metrik ton.
Pemerintah telah memastikan ekspor batu bara mulai dibuka bertahap per hari ini, Rabu 12 Januari 2022. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pasokan batu bara untuk pembangkit listrik dalam negeri mencapai 15 hari operasi menuju 25 hari operasi.
“Sudah ada beberapa belas kapal yang sudah diisi batu bara telah diverifikasi malam ini, besok akan dilepas. Kapan mau dibuka ekspor secara bertahap kita lihat Rabu,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin malam, 10 Januari 2022.
Sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa ekspor batu bara akan diterapkan 1 - 31 Januari 2022. Langkah ini diambil seiring dengan menipisnya pasokan batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PT PLN (Persero) dan milik independent power producer (IPP).