TEMPO.CO, Jakarta - Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Panutan S. Sulendrakusuma memantau harga minyak goreng di sejumlah pasar di Jakarta. Pemantauan ini menyusul tingginya harga komoditas minyak di pasar tradisional beberapa waktu ke belakang.
Berdasarkan hasil pengecekan lapangan, Panutan harga minyak goreng masih menembus Rp 20 ribu per liter. "Minyak gorrng tidak langka, namun harganya mahal karena proses produksinya menggunakan CPO (crude palm oil) yang harganya di dunia juga sedang tinggi,” kata Panutan dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 Januari 2022.
Adapun harga minyak goreng kemasan di beberapa pasar di Jakarta berkisar Rp 20-21 ribu per liter. Sedangkan harga minyak goreng curah lebih murah, yakni berpusar Rp 19-20 ribu per liter.
Sementara itu harga minyak goreng kemasan di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) per 11 Januari berada di rentang Rp20.400-20.900 per liter. Di situs yang sama, harga minyak curah per liter secara nasional rata-rata Rp 18.700 per liter.
Panutan mengklaim pedagang eceran di Pasar Induk Kramat Jati mengalami penurunan penjualan karena harga minyak goreng tinggi.