Ia mengatakan tidak perlu lagi diadakan sidang kabinet untuk menentukan siapa yang berhak menjadi operator blok gas itu. Karena sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memutuskan Pertamina sebagai pengelola yang baru.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Evita Legowo mengatakan terminasi kontrak ExxonMobil sudah final. Saat ini pihaknya sedang mengkaji kontrak terbaru untuk pengelolaan Natuna agar tidak terjadi kesalahan yang sama.
"Sejauh ini kami belum tahu maunya seperti apa," katanya. Dalam kontrak lama, ExxonMobil mendapat bagi hasil pengelolaan Blok Natuna sebesar 100 persen, sementara pemerintah nol persen.
SORTA TOBING