Ia juga melihat kekuatan lainnya dari perbankan digital ini adalah lantaran ekosistem bisnis dari Chairul Tanjung dan para mitra bisnisnya.
CT Corp, Salim Group, Bukalapak, Grab Indonesia, Carro, dan Growtheum Capital Partners menyatakan berpartisipasi dalam right issue Bank Allo di bulan ini. Right issue ini akan meningkatkan modal inti perseroan menjadi lebih dari Rp 6 triliun.
Faktor ekosistem ini tak hanya menggaet investor lokal, melainkan juga pemain pasar asing untuk masuk ke saham ini. "Bagi investor asing yang dilihat bukan Allo Bank-nya tapi brand, Chairul Tanjung. kemudian ada Bukalapak, Salim Group, Traveloka, sampai mereka melakukan holding. Artinya Allo Bank begitu kuat," ujar dia.
Di luar perkara bisnis dan sosok Chairul Tanjung, Ibrahim mengatakan kenaikan saham perbankan juga memang tengah naik seiring adanya migrasi dari para investor koin kripto. Pasalnya, belakangan ini harga koin kripto memang tengah lesu.
"Sekarang, orang lebih memilih beli saham perbankan dari saham lain. Karena saham bank lebih stabil. Allo Bank kemungkinan besar akan mengikuti pergerakan saham perbankan sebelumnya," ujarnya.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Rp 141 M untuk Lebarkan Jalan di Depan Sirkuit Mandalika Menjelang MotoGP
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.