TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Mulawarman Masjaya memberikan sejumlah rekomendasi untuk pembangunan ibu kota negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Satu di antaranya, dia meminta pemerintah memberdayakan universitas swasta maupun universitas negeri eksisting di Kalimantan.
“Kami ingin tidak perlu lagi ada cabang UI (Universitas Indonesia), tidak perlu ada cabang UGM (Universitas Gadjah Mada), cabang ITB (Institut Teknologi Bandung). Yang ada adalah Unmul (Universitas Mulawarman) dan perguruan tinggi swasta lain yang ada di Kalimantan,” ujar Masjaya dalam acara Konsultasi Publik Pansus RUU IKN yang ditayangkan dalam Youtube IKN Indonesia, Selasa, 11 Januari 2022.
Masjaya menyarankan agar pemerintah memanfaatkan lahan di Bukit Soeharto seluas 22 hektare untuk dikembangkan sebagai area pendidikan. Area yang berlokasi di Samboja itu, kata dia, dapat dibangun kampus-kampus utama.
Selain persoalan pendidikan, Masjaya mengatakan Universitas Mulawarman memberikan pandangan ihwal pembangunan menyeluruh di IKN. Para akademikus melihat pembangunan IKN harus berorientasi terhadap keberlanjutan lingkungan.
“Karena Kalimantan Timur lingkungannya sudah mulai meragukan, kalau hadir ibu kota dengan tambahan perubahan fungsi lahan, jika lingkungan tidak dibuat regulasi jelas, itu akan berdampak negatif,” kata dia.
Dia berharap pembangunan IKN tidak sekadar mengusung konsep kota hijau, tapi juga kota hutan atau forest city yang mempertahankan tanaman endemis Kalimantan. Kemudian, Masjaya menuturkan pemerintah harus membuat kebijakan yang mendorong IKN menjadi kota ramah lingkungan dan bebas polusi.