2. Petani: Harga Pupuk Nonsubsidi Naik Tidak Wajar sampai 100 Persen
Serikat Petani Indonesia (SPI) melaporkan harga pupuk non subsidi naik hingga 100 persen pada pekan pertama Januari 2022. Tren kenaikan harga pupuk non subsidi itu sudah berlangsung sejak Oktober 2021.
Ketua Pusat Perbenihan Nasional (P2N) SPI Kusnan mengatakan kenaikan harga pupuk nonsubsidi itu turut mengoreksi pendapatan petani secara nasional. Konsekuensinya, nilai tukar petani atau NTP untuk tahun 2021 masih berada di bawah standar impas.
“Harga pupuk nonsubsidi sekarang naiknya tidak wajar sampai 100 persen yang awalnya pada 2020 akhir harganya hanya Rp 280 ribu per sak [50 kilogram] pupuk Urea, tapi sekarang sampai Rp 500 ribu per sak bahkan di luar Jawa tembus Rp 600 ribu,” kata Kusnan melalui sambungan telepon, Minggu, 9 Januari 2022.
Simak lebih jauh tentang pupuk di sini.
3. Bahlil Lahadalia Blak-blakan soal Alasan Pengusaha Ingin Jadwal Pemilu Diundur
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia membeberkan alasan kalangan dunia usaha berharap jadwal Pemilu pada tahun 2024 diundur atau dengan kata lain ingin masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperpanjang hingga tahun 2027.
Bahlil menjelaskan, dari diskusi yang dilakukannya dengan para pengusaha sebelumnya, diketahui bahwa dunia usaha ingin Pilpres diundur karena mereka melihat saat ini perekonomian nasional sedang dalam masa pemulihan.
“Kalau kita mengecek dunia usaha, rata-rata mereka berpikir bagaimana proses demokrasi dalam konteks peralihan kepemimpinan, kalau memang ada ruang untuk dipertimbangkan dilakukan proses untuk dimundurkan, itu jauh lebih baik," ujar Bahlil dalam agenda temuan survei Indikator Politik, dikutip Senin, 10 Januari 2022.
Simak lebih jauh tentang pemilu di sini.