TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memilih sejumlah anak muda untuk duduk di posisi direksi perusahaan pelat merah. Dalam data Kementerian per Januari 2022 yang telah dikonfirmasi, setidaknya ada sepuluh nama direksi milenial yang ikut memimpin perusahaan.
Sepuluh nama itu seluruhnya berusia di bawah 43 tahun. Satu di antaranya, yakni Ryan Diastana Firman, yang merupakan Direktur Keuangan & Investasi Jiwasraya, adalah yang paling muda.
Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu mengatakan pemerintah terus mendorong anak-anak muda untuk turut bergabung memimpin perusahaan pelat merah. Erick mengatakan selama 2021, Kementerian mengejar target keterwakilan milenial sebanyak 5 persen di jajaran direksi dan komisaris BUMN. Salah satu upayanya dilakukan ialah melalui program CEO dan CFO Muda Rumah BUMN.
“Program assessment dan leadership serta managerial dan entrepreneurship bootcamp CEO dan CFO Muda Rumah BUMN dirancang sebagai salah satu upaya implementasi dari pengembangan talenta yang menjadi bagian dari lima prioritas Kementerian BUMN,” ujar Erick, Maret 2021 lalu.
Berikut ini sepuluh milenial yang menduduki posisi sebagai direksi BUMN.
1. Ryan Diastana Firman, 31 tahun
Ryan merupakan Direktur Keuangan dan Investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Dia didapuk sebagai CFO perusahaan pada Juni 2021. Dikutip dari situs Linked In resmi miliknya, sebelum bergabung dengan Jiwasraya, Ryan lama berkiprah di Mandiri Sekuritas.
Ryan Diastana Firman. Jiwasraya.co.id
Sejak 2012, dia menjadi Asisten Vice President Mandiri Sekuritas. Kemudian dia menjadi associate director dan terakhir menempati jabatan executive director. Ryan merupakan lulusan Universitas Indonesia dan pernah mengambil kursis di CFA Institute.
2. Fajrin Rasyid, 35 tahun
Pendiri sekaligus Presiden Bukalapak, Muhammad Fajrin Rasyid, ini pada Juni 2020 lalu ditunjuk menjadi Direktur Digital PT Telekomunikasi Indonesia (Persero). Fajrin didapuk sebagai direktur perusahaan di usia ke-33 tahun.
Fajrin Rasyid. Twitter.com
Dikutip dari akun LinkedIn-nya, Fajrin telah melalui sejumlah jenjang pendidikan dan karir profesional. Fajrin menempuh studi di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2004 hingga 2008. Lalu Daejeon University, Korea Selatan pada 2008 hingga 2009. Kemudian Harvard Business School pada 2018 dan Stanford University Graduate School of Business pada 2019 di Amerika Serikat.