TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bercerita sempat waspada melihat kenaikan okupansi hotel selama libur Natal dan tahun baru di Jogja, Solo, dan Semarang atau Joglosemar. Naiknya tingkat keterisian kamar didorong oleh tingginya minat wisatawan ke Yogyakarta dan Jawa Tengah di tengah penyebaran varian Covid-19 Omicron.
“Kemarin Presiden (Joko Widodo) tanya, okupansi hotel sudah naik di Solo. Karena sekarang ini orang bosan ke Solo, geser ke Jogja, bosan di Jogja, geser ke Semarang. Ini bagus, meski ada deg-degannya karena varian Omicron,” ujar Ganjar dalam acara peletakan batu pertama jalur ganda kereta api Solo-Kalioso secara virtual, Sabtu, 8 Januari.
Tingkat okupansi yang terkerek setelah pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa perekonomian di Joglosemar telah berangsur pulih. Ganjar melanjutkan, pemulihan ekonomi ini disertai dukungan pemerintah untuk terus menata kota-kota tersebut, khususnya Solo, sebagai destinasi wisata.
Ganjar mengatakan penataan Kota Solo dibantu oleh berbagai pihak, seperti TNI, Polri, Kejaksaan, serta BUMN. Salah satunya ihwal pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur pendukung konektivitas kota.
Hari ini, pemerintah setempat bersama pemerintah pusat memulai pembangunan jalur ganda kereta api Solo-Kalioso di Simpang Joglo, Solo, untuk mengurai kemacetan serta meningkatkan frekuensi kereta dan mendorong pergerakan wisatawan.
Adapun kekhawatiran Ganjar terhadap varian Omicron tak terlepas dari histori penyebaran varian Delta yang berlangsung pada Juli 2021 di Jawa Tengah. Saat itu varian corona B1617.2 di provinsi tersebut sempat menimbulkan kepanikan lantaran menyebar sangat cepat dalam kurun tiga pekan.