TEMPO.CO, Batam - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mendorong agar produksi obat herbal di dalam negeri untuk terus dikembangkan. Hal ini penting agar bisa menekan laju impor obat.
"Indofarma, kita pastikan keberpihakan kepada herbal. Obat-obat herbal kita sangat kuat, tapi tidak pernah dibangun karena senangnya obat impor," ucap Erick Thohir dalam kunjungannya di Batam, Jumat, 7 Januari 2022.
Ia menjelaskan, Indonesia selama ini dikenal mempunyai potensi yang besar pada industri herbal, dengan tanah yang subur, serta sumber daya air dan sinar matahari yang berlimpah.
Jika industri herbal dibangun, menurut Erick Thohir, bukan tak mungkin dapat menekan impor bahan baku obat. "Ini kita gabungkan menjadi satu kesatuan sekarang," katanya.
Selain mendorong industri herbal, ia juga tengah menyatukan rumah sakit milik BUMN. Selama ini, banyak BUMN memiliki rumah sakit sendiri-sendiri secara terpisah, di antaranya Pertamina, Pelindo dan PTPN.
"Karena itu kita gabungkan. Rumah sakitnya tidak tanggung-tanggung, jumlahnya 73 rumah sakit. Total kapasitas tempat tidurnya hampir 7.000, terbesar di Indonesia," tutur Erick Thohir.