TEMPO.CO, Jakarta - Industri hulu minyak dan gas bumi memastikan komitmennya untuk terus memasok gas alam cair atau LNG untuk memenuhi kebutuhan sektor kelistrikan.
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief Setiawan Handoko mengatakan pada 2022, sektor hulu migas telah menyiapkan 58 kargo dari kilang LNG Bontang dan Tangguh. “Saat ini seluruh pihak terkait sedang memastikan ketersediaan energi untuk kelistrikan, khususnya di kuartal I tahun 2022,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Januari 2022.
Dalam tiga tahun terakhir, tutur dia, sektor hulu migas selalu berhasil memenuhi komitmen jumlah kargo LNG untuk sektor kelistrikan dalam negeri.
Ia mengatakan langkah itu penting lantaran ke depan peran gas alam, termasuk LNG, akan semakin strategis sebagai energi transisi menuju net zero emission.
"Dalam proses tersebut, SKK Migas memastikan bahwa sektor hulu migas sudah dan tetap akan berkomitmen memasok LNG untuk pembangkit listrik," ujar dia.
Saat ini, pasokan LNG untuk kelistrikan berasal dari kilang LNG Bontang dan Tangguh. Realisasi pasokan LNG untuk PT PLN (Persero) dari kedua Kilang tersebut adalah 58 kargo di tahun 2019, 40 kargo di 2020, dan 54 kargo di 2021.