SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo, Steve Saerang mengatakan transaksi ini menggabungkan kedua perusahaan menjadi operator nomor dua yang lebih kuat di Indonesia dengan pendapatan tahunan hingga US$3 miliar atau Rp 43 triliun. "Selain itu memberikan keuntungan bagi seluruh pemangku kepentingan dan pelanggan, serta mempercepat transformasi digital Indonesia," kata dia, Selasa sore.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Tempo, Vikram Sinha, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Indosat Ooredoo, memimpin Indosat Ooredoo Hutchison sebagai Chief Executive Officer (CEO). Secara bersamaan, Nicky Lee juga telah ditunjuk sebagai Chief Financial Officer (CFO) untuk Indosat Ooredoo Hutchison.
Dalam sambutannya, Vikram Sinha menyampaikan merger ini memiliki tujuan yang besar. Khususnya setelah Covid-19 melanda bahwa perusahaan telekomunikasi berperan mendukung visi digital Indonesia. Termasuk dalam memenuhi pergelaran jaringan 5G.
Ia menyebutkan kekuatan finansial, keahlian perusahaan yang lebih baik, kepemilikan jaringan, talenta dan kemitraan strategis yang unggul, Indosat Ooredoo Hutchison akan menjadi pemain telekomunikasi penting dalam mendorong agenda transformasi digital Indonesia.
Untuk menandai hari pertama perusahaan secara resmi dan sebagai tanda terima kasih perusahaan bagi kesetiaan pelanggan, Indosat Ooredoo Hutchison menawarkan bebas menelpon sebulan bagi sesama pengguna Indosat Ooredoo Hutchison hingga 200 menit sehari.
Baca Juga: Resmi Merger Indosat Ooredoo - Hutchison 3, Nilai Transaksi Capai USD 6 Miliar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.