TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat harus siap merogoh kocek lebih untuk mendapatkan liquefied petroleum gas (LPG) nonsubsidi. Sebab, harga yang dijual di tingkat retail lebih tinggi dari harga di agen resmi.
Pertamina mengumumkan kenaikan harga jual LPG nonsubsidi pada 26 Desember 2021. Pertamina menyampaikan pihaknya melakukan penyesuaian harga sekitar Rp 1.600 hingga Rp 2.600 per kilogram (kg). Dengan begitu, harga untuk isi ulang LPG Bright Gas 5,5 kg berkisar pada harga Rp 76 ribu, atau sekitar Rp 13.818 per kg.
Sementara itu, harga isi ulang Bright Gas dan Elpiji 12 kg menjadi Rp 163 ribu atau sekitar Rp 13.583 per kg. Akan tetapi, harga jual di tengah masyarakat bisa lebih tinggi dari estimasi tersebut. Misalnya saja isi ulang Bright Gas 12 kg yang dijual Rp 175 ribu di Tangerang Selatan dan Bogor.
Irto Ginting, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, mengatakan Rp 163 ribu untuk isi ulang Elpiji dan Bright Gas tabung 12 kg adalah harga di tingkat agen resmi NPSO.
“Kenaikannya memang sekitar Rp 25 ribu [di tingkat pengecer]. Jadi kalau selama ini beli Bright Gas 12 kg Rp 150 ribu, maka sekarang naik menjadi Rp 170 ribu–Rp 175 ribu,” katanya, Senin, 3 Januari 2022.
Untuk isi ulang Bright Gas 5,5 kg, kata dia, kenaikannya berkisar Rp 10 ribu sampai dengan Rp 13 ribu dari harga sebelumnya.