Otoritas kesehatan AS pada hari Senin (27 Desember 2021) mempersingkat waktu isolasi yang direkomendasikan untuk warga Amerika dengan kasus COVID-19 tanpa gejala menjadi lima hari dari panduan sebelumnya 10 hari.
Mata uang yang sensitif terhadap risiko seperti dolar Australia, Selandia Baru dan Kanada, lebih tinggi, sementara saham beragam.
"Varian Omicron terus mengamuk dan gagal terdaftar di pasar ini, bahkan ketika kasus global mencapai satu juta untuk hari kedua berturut-turut," kata analis Saxo Bank.
Aussie menguat 0,35 persen pada 0,72515 dolar AS, Kiwi naik 0,28 persen pada 0,6823 dolar AS, dan loonie naik 0,16 persen menjadi 1,2794 dolar Kanada per dolar AS.
Euro menguat 0,29 persen menjadi 1,13415 dolar AS, sementara sterling naik 0,45 persen menjadi 1,34875 dolar AS.
Yen Jepang menyentuh 115,04 terhadap dolar, terendah sejak akhir November. Sementara yen telah terpukul oleh kekuatan selera risiko investor, analis mengatakan arus investor akhir kuartal juga berdampak pada mata uang.
Di tempat lain, lira Turki turun lebih dari 6,0 persen menjadi sekitar 12,58 per dolar, memangkas lebih jauh ke dalam keuntungan besar yang dibuat minggu sebelumnya, karena kekhawatiran terus berlanjut atas melonjaknya inflasi dan kebijakan moneter yang tidak lazim.
Di pasar mata uang kripto, bitcoin terakhir turun 0,67 persen pada 47.223 dolar AS, sementara ether, uang kripto terbesar kedua di dunia, turun 1,57 persen pada 3.733 dolar AS.
BACA: Dolar AS Perkasa, Rupiah Ditutup Melemah di Level Rp 14.265