TEMPO.CO, Jakarta - PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau Indonesia Financial Group (IFG) mendapat komitmen pendanaan berupa kredit sindikasi dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) senilai Rp 6,7 triliun.
Nantinya, kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. itu bakal digunakan untuk memperkuat struktur modal PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) untuk menguatkan bisnis perusahaan di masa mendatang.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, menyatakan, penandatanganan perjanjian kredit sindikasi antara IFG dengan Himbara menggambarkan kondisi saat ini ketika seluruh pihk bahu-membahu untuk membangun industri asuransi yang lebih sehat dan berkelanjutan.
"Khususnya dalam membangun IFG Life demi mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada industri asuransi jiwa,” ujar Kartika melalui siaran pers, Senin, 27 Desember 2021.
Dengan adanya kerja sama sindikasi ini, Kementerian BUMN mengharapkan IFG Life di bawah naungan IFG selaku holding dapat memaksimalkan kinerja bisnis dan memperkuat tata kelola agar dapat tumbuh sebagai perusahaan asuransi yang sehat di Indonesia.
Direktur Utama IFG, Robertus Billitea, yakin dukungan komitmen pendanaan Himbara sejalan dengan penguatan modal IFG Life demi operasional bisnis IFG Life yang sehat, kompetitif dan menguntungkan. "Lebih lagi, IFG akan terus melakukan pengawasan untuk memastikan proses penguatan modal ke IFG Life berjalan sesuai dengan tata kelola dan governance yang baik."
Lebih jauh, Robertus menjelaskan bahwa dalam rangka penguatan modal IFG Life, selain dari pendanaan Himbara sebesar Rp 6,7 triliun, IFG juga telah mendapatkan dana segar dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 20 triliun.