TEMPO.CO, Jakarta – Pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali telah resmi dimulai. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan keberadaan rumah sakit internasional tersebut akan membantu Bali memiliki potensi wisata baru.
Ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo, rumah sakit yang berdiri di lahan seluas 41,3 hektare ini ditargetkan selesai pada 2023 untuk pembangunan fase I.
Erick Thohir melihat selama ini potensi domestik untuk wisata kesehatan sangat tinggi.
“Hampir 2 juta masyarakat berobat ke luar negeri (setiap tahun). Devisa keluar banyak. Karena itu kami mengkonsolidasikan rumah sakit supaya selain standar tinggi, ini fungsinya juga membantu bali mempunyai pariwiata baru di bidang kesehatan,” ujar Erick dalam peresmian pembungan Rumah Sakit Internasional Bali yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 27 Desember 2021.
Selain mendorong potensi wisata, pembangunan rumah sakit berskala internasional akan meningkatkan masuknya investasi ke dalam negeri di sektor kesehatan. Adapun pembangunan rumah sakit tersebut dikerjasamakan dengan Mayo Clinic dari Amerika Serikat.
Erick mengatakan eksositem kesehatan menjadi kunci ketahanan ekonomi setelah pandemi Covid-19. Saat ini Kementerian telah mengkonsolidasikan perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang medis dalam satu wadah klaster kesehatan.
“Ini bagian kita membentuk ekosistem untuk memperkuat kemandiran di bidang kesehatan,” tutur Erick.
Rumah Sakit Internasional Bali terletak di Kawasan Wisata Sanur, Denpasar. Rumah sakit ini akan dibangun dalam empat fase mulai 2021 hingga 2032.