TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan usaha budi daya ikan lele, Republik Lele, di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, merupakan salah satu contoh usaha yang berhasil menerapkan model bisnis budi daya yang berkelanjutan.
"Kalau kita datang ke Republik Lele ini, kita bukan pembinaan lagi, tetapi bagaimana membangun networking (jejaring), supaya ini kemudian bisa dicontoh oleh wilayah-wilayah yang lain. Jadi ini bisa menjadi best practice. Ini juga menjadi model bisnis budi daya ikan lele yang berkelanjutan," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, 24 Desember 2021.
Tb Haeru Rahayu, yang akrab disapa Tebe, memaparkan Republik Lele merupakan usaha budi daya ikan lele didirikan sejak 1985 yang berlokasi di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.
Hingga saat ini, lanjutnya, Republik Lele memiliki kurang lebih 1.400 petak kolam tersebar di 12 titik yang luas lahan budi dayanya mencapai sekitar tiga hektare.
Menurutnya, perputaran ekonomi yang dihasilkan bagi Kabupaten Kediri cukup besar dari usaha budi daya ikan lele merujuk data statistik BPS Provinsi Jawa Timur yakni sebesar Rp 1,6 triliun per tahun. Perputaran ekonomi yang dihasilkan pun dapat menciptakan peluang lapangan kerja untuk masyarakat.
Selain itu, menurut Tebe, bisa menjadi model budi daya berbasis edukasi wisata. Sebab, masyarakat dapat datang berkunjung untuk belajar tentang budi daya ikan lele secara berkelanjutan.