TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah sudah berkali-kali memberikan peluang kepada debitur Grup Texmaco dan mendukung perusahaan yang masih ada agar bisa berjalan lebih baik. Namun, kata dia, tidak ada sedikit pun tanda-tanda pemilik akan melakukan itikad untuk membayar kewajiban atas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau BLBI kepada pemerintah.
"Karena itu, pada hari ini pemerintah melalukan eksekusi terhadap aset. Ini adalah merupakan bentuk sesudah lebih dari 20 tahun memberikan ruang dan kesempatan," kata Sri Mulyani dalam konferensi yang disiarkan secara virtual, Kamis, 23 Desember 2021.
Hari ini pukul 10.00 WIB, Satgas BLBI kembali menyita aset jaminan Grup Texmaco atas 587 bidang tanah yang berlokasi di lima daerah, yaitu di Kabupaten Subang, Kabupaten Sukabumi, Kota Pekalongan, Kota Batu, dan Kota Padang dengan total luas seluruhnya 4.794.202 m2.
"Itu adalah bagian dari recovery, sedikit saja recovery dari aset negara yang disebutkan," kata dia.
Dia menuturkan keterlibatan Grup Texmaco berawal ketika pinjaman di bank BUMN, seperti bank BNI, bank BRI dan bank BRI, juga kepada beberapa bank swasta dengan total utang Rp 8,068 triliun dan US$ 1,24 juta.
"Utang tersebut macet saat ada krisis sehingga pada saat bank tersebut bailout pemerintah maka hak tagih bank pindah ke pemerintah," kata dia.